Selamat Datang di Blog saya

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jumat, 09 April 2010

Muhammadiyah Gerakan Tadjid

Muhammadiyah: Jika Terjadi Perbedaan Kembali pada
Al Quran Dan Hadist
Oleh; Dr. H. Tjipto Subadi

A. Muhammadiyah Gerakan Tajdid
Muhammadiyah adalah organisasi sosial keagamaan, yang memiliki identitas sebagai (1) Gerakan Islam (2) Gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkaran, dan (3) Gerakan tajdid (gerakan pembaharuan). Ada tiga gerakan tajdid dalam dakwah Muhammadiyah yaitu (a) Tajdid di bidang aqidah Islamiyah, tajdid ini lebih mengutamakan upaya pemurnian aqidah Islam dari bahaya Kurafat, dan Syirik (b) Tajdid di bidang ibadah Islamiyah, tajdid ini lebih mengutamakan pemurnian ibadah Islamiyah dari bahaya bid’ah (c) Tajdid di bidang interpretasi Islamiyah, tajdid ini lebih menekankan pemurnian pemikiran dari bahaya tahayul.
Dalam Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah terkandung 7 pokok pikiran, yaitu: (1)Hidup manusia harus berdasar tauhid Allah, ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan taat hanya kepada Allah (2) Hidup bermasyarakat merupakan sunnatullah (3) Hanya dengan hukum Allah tata kehidupan sosial dapat berjalan dan berkembang secara positif (4) Penempatan Islam sebagai sumber hukum tertinggi merupakan kewajiban manusia (5) Agama Islam adalah agama seluruh utusan Allah, yang mana pengamalannya dengan Ittiba’ Rasul (6) Organisasi merupakan alat realisasi ajaran Islam dalam hidup sosial (7) Tujuan dan cita-cita hidup Muhammadiyah adalah terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur, yang diridlai Allah swt.
Awal dakwah yang dilakukan pendiri Muhammadiyah (KH. A. Dahlan) adalah memulai membenarkan kehidupan masyarakat Islam di sekitar rumah beliau yakni memberantas penyakit TBC (Tahayul, Bid’ah, Kurafatdan dan, Syirik). Ada 9 penyakit TBC menurut faham KH.A. Dahlan yang harus dijauhi dan ditinggalkan oleh umat Islam, yaitu: (1) Selamatan pada waktu ibu mengandung 7 bulan (2) Selamatan pada waktu kelahiran atau puputan (3) Selamatan kematian, baik selamatan hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, satu tahun, dua tahun, dan hari ke 1000 (4) Ziarah kubur yang ditentukan setiap bulan Sya’ban, atau disebut bulan Ruwah yang berarti roh (5) Permintaan keselamatan dan kesuksesan pada kuburan-kuburan para wali atau orang yang dianggap suci (6) Bacaan-bacaan tahlil untuk dikirim kepada orang yang meninggal (7) Selawatan (membaca shalawat dengan memakai terbang) (8) Takhayul lailatul qadar yang dijalankan dengan mengelilingi benteng Kraton dan pohon beringin Yogyakarta (9) Kepercayaan pada jimat-jimat. Allah berfirman dalam Al Quran Surat An Nisa’:48
اِنَّ الله َ لاَيَغْفِرُ اَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُوْنَ ذَالِكَ لِمَنْ يَّشَآءُ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى اِثْمًا عَظِيْمًا (النساء:٤٨)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. Dan Dia mengampuni segala dosa yang lain selain dari dosa syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. dan barang siapa yang mempersekutu kan Allah sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (An Nisa’:48)
B. Jika Berbeda Pendapat Kembali Al Quran dan Hadist
Banyak kita jumpai cara beribadah umat Islam berbeda-beda, padahal Tuhannya satu (Allah SWT), Kitabnya satu (Al-Quran), Nabinya sama (Nabi Muhammad SAW). Tapi mengapa terjadi perbedaan dalam beribadah kepada Allah? Firman Allah Surat Al Ahzab 36,

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالاً مُّبِيناً
Tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula patut bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
Surat Al Maidah: 44,45 dan 47
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أنزَلَ اللّهُ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الظَّالِمُون وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
......Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah (hukum Allah), maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir . Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah (hukum Allah), maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim . Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah (hukum Allah), maka mereka itu adalah orang-orang yang fasiq
Al Quran Surat An Nisa’ 59
يَآأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ الله َ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً(النساء:٥٩)

“Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan rasul dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (As Sunnah), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS An Nisa’:59)
Misalnya perbedaan berdo’a dengan suara keras dan diaminkan jamaah. Maka untuk menyelesaikan perbedaan tersebut, dianjurkan untuk kembali pada Al Quran dan Hadits
Syariat tentang berdoa
وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ (الاعراف:٢٠٥)

“Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”. (QS Al A’roof’:205)
اُدْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ (الاعراف:٥٥)

“Berdo’alah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. (QS Al A’roof’:55)
Sebab jika tdk kembali pada Al Quran dan Sunnah, maka jika itu ibadah dikhawatirkan bid’ah
Nabi bersabda
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ اَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Barang siapa yang melakukan ibadah yang tidak ada dasar dari ajaran kami, maka amalannya tertolak
فَاِنَّ كُلَّ مُحْدَ ثَةٍ بِدْ عَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاََ لََةٌ وَكُلَّ ضَلاَ لَةٍ فِي النَّارِ

Setiap ibadah yang di buat-buat adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan adalah neraka tempatnya.
أَمَّا بَعْدُ فَإِنْ َخَيْرَ الْحَدِِيثٍ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ (رواه مسلم)
“Amma ba’du! Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad!”.
SEMOGA BERMANFAAT AMIN

1 komentar: