Selamat Datang di Blog saya

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Rabu, 04 September 2013

MATERI KULIAH LANDASAN PENDIDIKAN Rabu 4 September 2013

Essence of Human A. Essence of Human (Esensi/Hakekat Manusia); Human is a multi dimensional creature. Homo: sapiens, faber (pengembangan potensi), symbolicum, politico (zoon politicon), socio, economic, religiosius, educandum Islamic Concept of human; physical, psychological, spiritual, spiritual heart/qolb (ruh /spirit, secret, secret of secret, the hidden, the hidden of the hidden (the seat of god) The concept of human (Al Quran): Al Basyr; physical - daily needs ; Al Insan (QS: 23 :12- 14) spiritual - physical; An Nas (QS: 49:13) – social function; Abdullah – Goal of God’s creation; Kholifah (QS:2:30) =============================== NOTION OF Education (gagasan pendidikan) Menurut George F Kneller: Education has; Broad and Narrow meaning pendidikan memiliki dua makna: makna luas dan makna sempit 1) Broad meaning: Education is experience influencing psychological character and physical development (Arti luas: Pendidikan adalah pengalaman mempengaruh karakter psikologis dan perkembangan fisik) ================ 2) Narrow meaning: Education is a process of transforming values and skills from one generation to another conducted through educational institution such as school, higher education, or other institutions (Makna sempit: Pendidikan merupakan proses transformasi nilai dan keterampilan dari satu generasi ke generasi yang lain dilakukan melalui lembaga pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi, atau lainnya lembaga). ================ Menurut John Dewey: Education is a reconstruction or reorganization of more meaningful experiences which enhance the next acquired experience (Menurut John Dewey: Pendidikan adalah rekonstruksi atau reorganisasi pengalaman yang lebih bermakna meningkatkan pengalaman yang diperoleh berikutnya). =============== Constitution No. 20/2003 : Education is a conscious and planned endeavor to materialize a condition and process of learning in order that learners actively develop the self potential so that they have spiritual religiosity, self control, personality, intelligence, good deed, and skills beneficial for themselves, society, and nation (UU Konstitusi Nomor 20/2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suatu kondisi dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri sehingga mereka memiliki religiusitas spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, perbuatan baik, dan keterampilan menguntungkan untuk diri mereka sendiri, masyarakat, dan bangsa). =============== SCIENCE OF EDUCATION Carter V Good): Science of Education is a systematic building of knowledge covering quantitative and objective aspects of learning process and using instruments in proposing hypothesis of education to be examined based on frequent experience in the form of experience(Carter V Good): Ilmu Pendidikan adalah bangunan sistematis pengetahuan yang meliputi aspek kuantitatif dan tujuan proses belajar dan menggunakan instrumen dalam mengusulkan hipotesis pendidikan untuk diperiksa berdasarkan pengalaman sering dalam bentuk pengalaman) =============== A Normative Science: Science of education is closely related to values originating from societal, philosophical and religious norms (Sebuah Ilmu Normatif: Ilmu pendidikan berkaitan erat dengan nilai-nilai yang berasal dari, norma filosofis dan religius masyarakat). =============== A Theoretical and a practical science: Science of Education is a theoretical science because in finding the truth theories are needed, while a practical science because it is related to direct teaching the learners (Sebuah Teoritis dan praktis ilmu: Ilmu Pendidikan adalah ilmu teoritis karena dalam mencari kebenaran teori yang diperlukan, sementara ilmu pengetahuan praktis karena berkaitan langsung mengajar peserta didik) ============== As Science educational processes: a) Object Material: human behavior (Sociology – group) (Psychology – individual) (Anthropology – culture), b)Object formal : broad perspective and integrated study of educational phenomena Sebagai proses pendidikan Sains (a. Obyek material: perilaku manusia (Sosiologi – kelompok) (Psikologi - individu) (Antropologi - budaya), b) Obyek formal: perspektif yang luas dan studi terpadu terhadapfenomena pendidikan) ============== SYSTEM • Education as humanistic phenomena (goal, learner, and environment) • Education as conscious endeavor to grow creativity of learners and to preserve humanistic and Godly values • Education as an endeavor to anticipate future development - Environment dimension (family, school, society) - Problem dimension (theory, structure, practice) - Space and time dimension (past, present and future) (SISTEM • Pendidikan sebagai fenomena humanistik (tujuan, peserta didik, dan lingkungan) • Pendidikan sebagai usaha sadar untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik dan untuk melestarikan nilai-nilai humanistik dan Ilahi •Pendidikan sebagai upaya untuk mengantisipasi perkembangan masa depan - Dimensi Lingkungan (keluarga, sekolah, masyarakat) - Masalah dimensi (teori, struktur, praktek) - Ruang dan dimensi waktu (masa lalu, sekarang dan masa depan)) =================== METHOD 1. Normative: determining ideal values 2. Explanatory: strength to know the success of education 3. Technological: the strategy to achieve goal 4. Descriptive phenomenological: describing educational fact to find the essence 5. Hermeneutics: describing educational and historical fact in order that meaning and structure of educational activity become clear 6. Critical Analysis: analyzing terminology, statement, concept, and theory of education (METODE 1. Normatif: menentukan nilai yang ideal 2. Penjelasan: kekuatan untuk mengetahui keberhasilan pendidikan 3. Teknologi: strategi untuk mencapai tujuan 4. Deskriptif fenomenologis: menggambarkan fakta pendidikan untuk menemukan esensi 5. Hermeneutika: menggambarkan fakta pendidikan dan sejarah agar makna dan struktur kegiatan pendidikan menjadi jelas 6. Analisis Kritis: menganalisis terminologi, pernyataan, konsep, dan teori pendidikan)