Selamat Datang di Blog saya

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sabtu, 25 September 2010

RUSAKNYA PAHALA RAMADHAN DAN KETAQWAAN SESEORANG

Rusaknya Pahala Ramadhan dan Ketaqwaan Seseorang

Oleh : Dr. H. Tjipto Subadi, M.Si

Saya melihat Ramadhan telah berkemas. Saya bertanya, akan kemana engkau ya Ramadhan? Dengan lembut mereka menjawab; aku akan pergi jauh selama 11 bulan, tolong sampaikan kepada MUKMININ terimakasih-ku, karena Mukminin telah menyambut-ku dengan ikhlas BERPUASA dan MENAHAN SEMUA HAWANAFSU, menghiasi malam-ku dengan SHALAT TARWIH, TADARUS, DAN I'TIKAF, serta MEMPERBANYAK SEDEKAH, dan sampaikan kepada mereka kalau merindukan-ku, INSYA ALLAH aku akan datang lagi tahun yang akan datang, tapi jika mereka sudah berpulang ke hadirat Allah, mereka akan aku tunggu di SURGA lewat pintu AR-RAYYAN. Terimakasih ramadhan, SAYA tunggu lagi kehadiran-mu tahun depan, kataku. "Selamat Idul Fitri 1431 H taqabbalallahu minna wa minkum" mohon maaf lahir dan batin”.
Ramadha sebagai sekolah khusus mempunyai 3 (tiga) identitas, yaitu: Pertama, setiap orang Islam wajib masuk sekolah ini; Kedua, semua orang tahu aturan sekolah ini; Ketiga, sekolah ini berbeda dengan sekolah formal, dimana siswanya dinilai atau diuji oleh seorang guru, sedangkan di sekolahan Ramadhan siswanya menilai diri sendiri. Tidak ada ebtanas. Ujiannya adalah antara kita dan Allah swt, Ijazahnya TAQWA

Relakah Ketaqwaan kita rusak? Al qur’an menjelaskan.
Hal-hal yang merusak ketaqwaan orang, antara lain syirik. Syirik itu terbagi menjadi 3 macam: syirik akbar, syirik ashghar, dan syirik khafi. Dosa syirik akbar itu tidak akan diampuni oleh Allah kecuali dengan jalan bertaubat. Pelakunya jika meninggal dunia dalam keadaan syirik, maka ia akan kekal di dalam NERAKA selama-lamanya.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar (An-Nisa' 48).
اَلشِّرْكُ فِي هَذِهِ اْلأُمَّةِ أَخْفَى مِنْ دَبِيْبِ النَّمْلَةِ السَّوْدَاءِ عَلَى صَفَاةِ سَوْدَاءَ فِى ظُلُمَةِ اللَّيْلِ
Yang artinya; Kesyirikan yang terjadi pada umatku ini lebih samar dari pada rayapan semut hitam di atas batu hitam dalam keadaan kegelapan malam (HR. Ahmad).

Syirik akbar itu sendiri bentuknya bermacam-macam, namun sebenarnya sumbernya kembali pada empat macam syirik yaitu : (1) syirik doa/da’wah (syirkud-da'wah) (2) syirik niat, kehendak, dan tujuan (syirkun-Niyyat wal-iradah wal-qashd) (3) syirik ketaatan (syirkut-tha'ah) (4) syirik cinta (syirkul-mahabah).

a. Syirkud-Dahwa (syirik Doa/da’wah). Firman Allah dalam S. Al-Ankabut: 65
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ

Yang artinya: maka apabila mereka naik kapal mendoa kepada Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya, maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah) (Al-Ankabut: 65).

b. Syirkun-Niat wa-Iradah wal-qashd (Syirik Niat, Kehendak, dan Tujuan) Firman Allah dalam S. Hud:15-16
مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لاَ يُبْخَسُونَ أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ
فِي الآخِرَةِ إِلاَّ النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُواْ فِيهَا وَبَاطِلٌ مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
Yang artinya : Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan leyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.
Syirik niat ini dikategorikan sebagai syirik besar manakala amalan seseorang itu seluruhnya diniatkan untuk selain Allah.

c. Syirkut-Tha'ah (Syirik Ketaatan) Yaitu mentaati para pendeta dan rahib dalam bermaksiat (durhaka) kepada Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman :
اتَّخَذُواْ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَاباً مِّن دُونِ اللّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُواْ إِلاَّ لِيَعْبُدُواْ إِلَـهاً وَاحِداً لاَّ إِلَـهَ
إِلاَّ هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Yang artinya : Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain Allah, dan (juga mereka menjadikan Rabb) Al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan (At-Taubah : 31).

d. Syirkul-Mahabah (Syirik Cinta). Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala (Q.S. Al Baqarah; 165)
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللّهِ أَندَاداً يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّهِ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبّاً لِّلّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ
إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلّهِ جَمِيعاً وَأَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ

Yang artinya : Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah……. (Al-Baqarah : 165)

Al-Allamah Ibnul-Qoyyim; membagi 4 (empat) bentuk mahabbah yang harus dibedakan karena jika seseorang tidak mampu membedakannya pasti tersesat; (1) Mahabbatullah (Mencintai Allah) (2) Mahabbatu ma yuhibbullah (mencintai apa saja yang dicintai Allah) (3) Al-Hubb Lillah dan Al-Hubb Fillah (Cinta untuk Allah, Cinta karena Allah) (4) Al-Mahabbah Ma'allah (mencintai sesuatu mensejajarkannya dg kecintaannya kepada Allah), ini merupakan al-mahabbah as-syirkiyah (kecintaan yang bersifat syirik). Barang siapa yang ber mahabbah ma'allah terhadap sesuatu (tidaklah lillah dan fillah), maka ia berarti telah menjadikan sesuatu yang ia cinta selain Allah itu sebagai "tandingan" terhadap Allah. INI ADALAH MAHABBAHNYA KAUM MUSYRIKIN.

Anda seorang mukmin? Allah menjelaskan
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ
وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالاً مُّبِيناً
Tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula patut bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata (Q.S. Al Ahzab : 36)
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أنزَلَ اللّهُ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الظَّالِمُون وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
......Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah (hukum Allah), maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir . Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah (hukum Allah), maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim . Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah (hukum Allah), maka mereka itu adalah orang-orang yang fasiq (Q.S. Al Maidah: 44,45 dan 47

Anda ingin kembali kepada Al quran dan Sunah? Itu suatu keharusan dan hukumnya wajib.
Al Quran Surat An Nisa’ 59
يَآأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ الله َ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً(النساء:٥٩)
“Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan rasul dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (As Sunnah), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS An Nisa’:59)
Misalnya perbedaan berdo’a dengan suara keras dan diaminkan jamaah. Maka untuk menyelesaikan perbedaan tersebut, dianjurkan untuk kembali pada Al Quran dan Hadits, syariat tentang berdoa
اُدْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ (الاعراف:٥٥)
“Berdo’alah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. (QS Al A’roof’:55)
وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ (الاعراف:٢٠٥)
“Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”. (QS Al A’roof’:205)

Sebab jika tidak kembali pada Al Quran dan Sunnah, jika itu ibadah dikhawatirkan bid’ah, Nabi bersabda
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ اَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Barang siapa yang melakukan ibadah yang tidak ada dasar dari ajaran kami, maka amalannya tertolak
فَاِنَّ كُلَّ مُحْدَ ثَةٍ بِدْ عَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاََ لََةٌ وَكُلَّ ضَلاَ لَةٍ فِي النَّارِ

Setiap ibadah yang di buat-buat adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan adalah neraka tempatnya.
أَمَّا بَعْدُ فَإِنْ َخَيْرَ الْحَدِِيثٍ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ (رواه مسلم)
“Amma ba’du! Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad!”.
Anda seorang suami? Rasulullulah mengajarkan
1. “Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari ... Lihat Selengkapnya isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya” (HR. Abu Sa’id)
2. “Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, dari pada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan)” (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).
Anda seorang istri? Rasulullah mengajarkan
1. “Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan hidup adalah istri yang sholihah” (HR. Muslim)
2. “Barang siapa yang diberi istri yang sholihah oleh Allah, berarti telah ditolong oleh-Nya pada separuh agamanya. Oleh karena itu, hendaknya ia bertaqwa pada separuh yang lain” (Al Hadits)

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar