Selamat Datang di Blog saya

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kamis, 19 Mei 2011

Materi Inovasi Pembelajaran 3

Materi Kelompok D. PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)


A. Pengertian PTK
Karwono (2009) dalam sebuah artikel tetang Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) menjelaskan bahwa PTK atau action research mulai berkembang sejak perang dunia ke dua, saat ini PTK sedang berkembang dengan pesatnya di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia, dan Canada. Para ahli penelitian pendidikan akhir-akhir ini menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK.
Menurut Stephen Kemmis seperti dikutip D. Hopkins dalam bukunya yang berjudul A Teacher’s Guide to Classroom Research, menyatakan bahwa action research adalah: a from of self-reflektif inquiry undertaken by participants in nality and of (a) their own social or educational practices justice (b) their understanding of these practices, and (c) the situastions in which practices are carried out. Secara singkat PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tinakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki dimana praktek-praktek pembelajaran dilaksanakan.
Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut PTK melaksanakan proses pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiri 3 tahapan sebagai berikut: merencanakan  melakukan tindakan dan mengamati  merefleksi. Sesuai dengan hakekat yang dicerminkan oleh namanya yaitu action research spiral, penelitian tindakan kelas dapat dimulai darimana saja dari keempat fase yaitu: perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).
Untuk memperjelas penegertian Penelitian Tindakan Kelas berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi PTK oleh beberapa ahli:
a. Hopkins (1993) menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan kajian sistematik tentang upaya meningkatkan mutu praktik pendidikan oleh sekelompok masyarakat melalui tindakan praktis yang mereka lakukan dan merefleksi hasil tindakannya.
b. Kemmis dan McTanggart (1988) mengemukakan Penelitian Tindakan Kelas adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, tetapi dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.
c. McNiff dalan Suyanto (1997: 3) menyatakan bahwa Penelitian tindakan kelas sebagai penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan kurikulum, pengembangn sekolah, penembangan keahlian mengajar, dan sebagainya.
d. Menurut Mills (2000) menjelaskan, Penelitian tindakan sebagai “systematic Inquiri” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukan. Penelitian tindakan kelas adalah Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refkeksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa; (1) Peneilitian tindakan kelas pada dasarnya merupakan bentuk penelitian yang bersifat reflektif. (2) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan beradasarkan adanya permasalahan nyata yang muncul dikelas, selanjutnya beradsar permasalahn tersebut guru mencari alternative cara-cara untuk mengatasinya dan menindak lanjuti dengan tindakan nyata yang terencana dan dapat diukur tingkat keberhasilanya. (3) Penelitian Tindakan Kelas sebagai bagian dari penelitian tindakan (Action research) adalah suatu penelitian bertujuan memperbaiki kualitas praktik pembelajaran di kelas.(4) Dengan penelitian tindakan kelas, apabila kelas tersebut terdapat masalah yang perlu dipecahkan maka seorang guru dapat melakukan penelitian sendiri terhadap masalah yang dihadapi para siswa dikelasnya dan bagaimana praktek pembelajaran yang dilakukan dikelas tersebut. (5) Guru dapat meneliti aspek interaksi antara guru dengan peserta didik dalam pembelajaran atau antara siswa dengan siswa. Dengan demikian guru diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan dikelas. Guru dapat meningkatkan proses dan praktek pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas sebaiknya dilakukan tanpa mengganggu proses belajar mengajar dikelas untuk itu pelaksanaan penelitian ini bersamaan dengan pokok bahasan yang sdang diajarkan oleh guru yang bersangkutan. Guru dapat meneliti permasalah apa yang muncul dikelasnya dan dicarikan solusi dan cara-cara pemecahan masalah tersebut. Guru dapat melihat produk pembelajaran secara reflektif dikelas, dengan demikian guru dapat memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan selama ini.

B. Karakteristi PTK
Karakteristik penelitian tindakan kelas antara lain: menurut Hopkins, PTK memiliki karateristik:
a. Memperbaiki proses pembelajaran dari dalam (an inquiry on practice from withim).
b. Usaha kolaboratif antara guru dan dosen (a collaborative effort betmeen scholl teachers and teachers educators).
c. Bersifat fleksibel (a reflective practice made public).
Menurut Sulipan (2007), karakteristik PTK adalah:
(1) PTK didasarkan atas masalah yang dihadapi oleh guru dalampembelajaran.
(2) Dilakukan secara kolaboratif melalui kerja sama dengan pihak lain (guru lain).
(3) Peneliti sekaligus praktisi (pengajar) yang melakukan refleksi,
(4) Memecahkan masalah untukmeningkatkan mutu pembelajaran.
(5) Dilakukan dalam rangkaian beberapa siklus, dan tindakannya meliputi efektivitas metode atau proses pembelajaran (perencanaan,pelaksanaan, dan penilaian).
Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa karateristik PTK adalah:
(a) Dipicu oleh permasalahan praktis yang dihayati guru dalam pembelajaran di kelas.
(b) Bersifat practice driven dan action driven, dalam arti PTK memperbaiki secara praktis, langsung, disini, dan sekarang, atau sering disebut dengan penelitian praktis (practical inquiry).
(c) Berpusat pada permasalahan spesifik konstekstual.
(d) Peran tim ahli (dosen) pada tahap awal adalah menjadi sounding board (pemantul gagasan) bagi guru yang menghadapi masalahan dalam pelaksanaan tugasnya..
(e) Diselenggarakan secara colaboratif, ciri kolaboratif adalah sebagai kerja sama guru sejawat dalam keseluruhan tahapan penyelenggaraan PTK, mungkin bisa titambahkan tim ahli.
(f) Dilaksanakan berdasarkan system siklus minimal dua siklus.
(g) Memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek pembelajaran
(h) Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; dan dilaksnakan dalam rangkaian langkah dari beberapa siklus.

C. Prinsip-Prinsip PTK
Prinsip Penelitian Tindakan Kelas, secara sederhana marilah kita pahami trlebih dahulu prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas agar di dalam menerapkanya dapat berjalan baik. Adapun beberapa prinsip penelitian tindakan kelas antara lain sebagai berikut;
a. SWOT sebagai dasar berpijak artinya penelitian tindakan kelas harus dimulai dengan melakukan analisis SWOT yang terdiri atas Strength (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity (kesempatan), dan Threat (ancaman). Dengan berpijak dari keempat hal tersebut maka penelitian dapat dilaksanakan asal ada kesesuaian anatar guru dengan siswanya.
b. Ikuti Prinsip SMART dalam perencanaan. Smart disini berupa singakatan yang terdiri dari unsur; Spesifik (khusus), Managable (dapat dilaksanakan), Acceptable (dapat diterima lingkungan), Realistic (operasional), dan Time-bound (terencana). Unsur acceptaable yang sangat penting karena terkait dengan subjek yang dikenai tindakan, atau siswa diminta melakukan suatu tindakan sebagaimana perintah gurunya. Oleh karena itu seyogyanya siswa dilibatkan atau diajak bicara apa yang akan siswa lakukan agar hasilnya optimal bukan karena keterpakasaan.
c. Kegiatan nyata dalam situasi rutin, artinya penelitian tindakan kelas tidak perlu mengada-ada, mengubah menjadi situasi khusus, atau bahkan sampai mengubah jadwal pelajaran. Dengan demikian apabila guru akan mengadakan tindakan kelas lagi maka tidak perlu susah payah membuat jadwal lagi.
Menurut Sulipan (2007) prinsip-prinsip PTK adalah:
(1) Tidak mengganggu komitmen guru sebagai pengajar.
(2) Metode pengumpulan data tidak menuntut waktu yang berlebihan.
(3) Metodologi yang digunakan harus fleksibel sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis secara menyakinkan.
(4) Masalah berawal dari kondisi nyata di kelas yang dihadapi.
(5) Dalam penyelenggaraan penelitian,guru harus memperhatikan etika profesionalisme guru.
(6) Meskipun tindakan dilakukan di kelas, tetapi harus dilihat dalam konteks sekolah secara menyeluruh.
(7) Tidak mengenal populasi dan sampel.
(8) Tidak mengenal eksperimen dan control.
(9) Tidak untuk digeneralisasikan.
Kardiawarman (2007) mengemukakan tiga prinsip PTK:
(a) Tidak mengganggu komitmen guru mengajar.
(b) Tidak menuntut waktu yang khusus.
(c) Masalah yang diteliti harus merupakan masalah yang dihadapi.

D. Tujuan PTK
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas, penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara yang sangat setrategis bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang wajib diselenggarakan dalam kantek pembelajaran dikelas dan dalam rangka peningkatan program sekolah secara menyeluruh. Hal ini dapat dilaksanakan mengingat tujuan penelitian tindakan kelas adalah:
a. Untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran dikelas secara berkesinambungan, terencana dan terarah. Tujuan ini melekat pada diri setiap guru dalam menunaikan tugas utamanya yakni mendidik anak-anak bangsa agar menjadi insan yang berkualitas.
b. Memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas isi, masukan, proses, dan hasil pembelajaran.
c. Peningkatan layanan profesional guru dalam menangani permasalahan pembelajaran.
Natawidjaya (1977) mengemukakan tujuan PTK adalah:
(1) Untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang dihadapi guru dan tenaga kependidikan, terutama yang berkenaan dengan masalah pembelajaran dan pengembangan materi pengajaran.
(2) Untuk memberikan pedoman bagi guru atau administrator pendidikan di sekolah guna memperbaiki dan meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem kerjanya agar menjadi lebih baik dan produktif.
(3) Untuk melaksanakan program pelatihan dalam jabatan guru.
(4) Untuk memasukkan unsur-unsur inovasi pembelajaran
(5) Untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi antara praktisi pendidikan dengan para peneliti akademis.
(6) Untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem atau masyarakat sekolah yang melibatkan administrasi pendidikan, guru, siswa, orang tua, dan pihak lain yang ada hubungannya dengan sekolah.

E. Manfaat PTK
Apabila tujuan-tujuan tersebut di atas dapat dicapai, maka guru akan memperoleh sekurang-kurangnya 4 (empat) manfaat dari pelaksanaan PTK, antara lain;
a. Guru dapat melakukan inovasi pembelajaran.
b. Guru dapat meningkatkan kemempuan reflektif dan mampu memecahkan permasalahan pembelajaran yang dihadapi.
c. Guru akan terlatih untuk mengembangkan secara kreatif kurikulum sekolah.
d. Kemempuan reflektif guru serta keterlibatan guru dalam upaya inovasi dan pengembangan kurikulum pada akhirnya akan bermuara pada tercapainya peningkatan kemampuan profesioanalsme guru.
Manfaat PTK yang lain adalah:
(1) Sebagai bentuk inovasi pembelajaran, pembelajaran yang aktif, menyenangkan siswanya.
(2) Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah.
(3) Peningkatan profesionalisme guru.

F. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran (improvement instructional-oriented), yaitu merupakan sebuah inkuiri yang bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh partisipan dalam situasi kependidikan dengan maksud untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap system, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi.
Rancangan penelitian ini menggunakan metode Alur, menurut Kemmis dan McTaggart alur penelitian tindakan kelas pada intinya akan mengidentifikasi perkembangan dan perubahan kemampuan subyek setelah subyek diberikan perlakuan khusus atau dikondisikan dalam kurun waktu tertentu, berulang-ulang sampai program dinyatakan berhasil. Perlakuan-perlakuan tersebut setelah selesai diberikan, kemudian diukur efeknya terhadap tujuan yang diinginkan dari penggunaan perlakuan tersebut, seperti peningkatan kecakapan keterampilan personal (Personal life skills), keterampilan emosional (emosional life skills), maupun peningkatan keterampilan sosial (social life skills) serta keterampilan intelektual yang ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar siswa. Alur penelitian ini digambarkan dengan dua contoh diagram, menurut Kemmis dan McTagart, sebagai berikut:

1 komentar:

  1. Assalamualaikum,pak tjipto saya sudah membaca materi yang bapak sampikan,terima kasih semoga menjadi bekal saya dalam mengajar.sulikah mahasiswa pskgj pgsd purwodadi(A54F101042)

    BalasHapus