A. Pengertian Psikologi
Ditinjau dari segi bahasa, kata “Psikologi” berasal dari bahasa Yunani Kuno: psyche yang artinya jiwa dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi, psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental, baik mengenai macam-macam gejalanya, proses-nya, maupun latar belakangnya. (Drs. Abu Ahmadi-Drs. M. Umar M.A, 1992:1). Psikologi tidak mempelajari jiwa/ mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/ mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat pula diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Beberapa pengertian psikologi menurut para ahli:
1. Dr. Singgih Dirgagunarsa
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
2. Plato dan Aristoteles
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
3. John Broadus Watson
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku lahiriah dengan menggunakan metode observase yang objektif terhadap rangsangan jiwa dan jawaban (respon).
4. Wilhem Woudt (psikologi eksperimental)
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dari diri manusia, seperti perasaan panca indera, pikiran, perasaan (feeling) dan kehendak.
5. Woodworth dan Marquis
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu sejak dari dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar.
6. Knight dan Knight
Psychology may be defined as the systematic study of experience and behaviour human and animal, normal and abnormal, individual and social.
7. Hilgert
Psychology may be defined as the science that studies the behaviour of men and other animal.
8. Ruch
Psychology is sometimes defined as the study of man, but this definition is too board. The truth is that psychology is party biological science and partly a social science, overlapping these two major areas and relating them each other.
9. Menurut aliran psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang baik gejala-gejala sadar ataupun gejala-gejala ketidaksadaran serta gejala-gejala di bawah sadar.
10. Menurut Mac Dougall pada awal abad ke-20
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku manusia atau human behaviour.
B. Kedudukan Psikologi
Istilah psikologi sebagai ilmu jiwa tidak digunakan lagi sejak tahun 1878 yang dipelopori oleh J.B Watson sebagai ilmu yang mempelajari perilaku karena ilmu pengetahuan menghendaki objeknya dapat diamati, dicatat dan diukur, jiwa dipandang terlalu abstrak, dan jiwa hanyalah salah satu aspek kehidupan individu.
Psikologi dapat disebut sebagai ilmu yang mandiri karena memenuhi syarat berikut: 1) secara sistematis psikologi dipelajari melalui penelitian-penelitian ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah, 2) memiliki struktur kelimuan yang jelas, 3) memiliki objek formal dan material, 4) menggunakan metode ilmiah seperti eksperimen, observasi, case history, test and measurement, 4) memliki terminologi khusus seperti bakat, motivasi, inteligensi, kepribadian, dan 5) dapat diaplikasikan dalam berbagai adegan kehidupan.
Psikologi sebagai suatu ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah, merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan penelitian-penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah adalah penelitian yang dijalankan secara terencana, sistematis, terkontrol, dan dalam psikologi berdasarkan atas data empiris.
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan (science) memiliki tiga fungsi yaitu menjelaskan, memprediksi, mengendalikan.
C. Ruang Lingkup Psikologi
Ruang lingkup psikologi ditinjau dari segi objeknya psikologi dapat dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu 1. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia.
2. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan.
Menurut Emmanuel Kant (1724-8104) ruang lingkup psikologi terbagi menjadi tiga; Kognisi; Pemahaman pemikiran.
Emosi; Gejala jiwa yang menonjol yang menimbulkan gejolak jiwa.
Konasi; Ketindak atau kemauan
D. Metode-Metode Mempelajari Psikologi
Suatu metode penyelidikan dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan mutlak. Demikian halnya dalam menyelidiki psikologi juga dipergunakan metode-metode sebagai berikut :
1. Metode yang bersifat filosofis, terdiri dari :
a) Metode intuitif adalah metode yang di peroleh dengan bergaul secara langsung dengan objek yang akan diteliti, baik secara disengaja atau tidak disengaja.
b) Metode kontemplatif adalah metode yang dilakukan dengan jalan merenungkan objek yang akan di ketahui dengan mempergunakan kemampuan berpikir kita.
c) Metode agamis / religius yaitu metode yang diperoleh dengan jalan / cara mempergunakan materi-materi agama sebagai alat utama untuk meneliti pribadi manusia. Nilai-nilai yang terkandung dalam agama merupakan kebenaran absolut dan pasti benar.
2. Metode yang bersifat empiris, terdiri atas :
a) Metode Observasi, yaitu metode yang mempelajari kejiwaan dengan sengaja mengamati secara langsung, teliti dan sistematis. Dalam hal ini observer dapat melalui tiga cara, yaitu :
1) Metode introspeksi (retrospeksi)
Dalam metode ini penyelidik melihat kembali peristiwa-peristiwa kejiwaan yang telah terjadi dalam dirinya sendiri yang dilakukan secara jujur, objektif dan tepat karena merupakan pengetahuan jiwa yang utama dan menjadi dasar pengetahuan bagi ekstropeksi
Kelemahan-kelemahan metode instropeksi adalah :
-Kesulitan pada manusia untuk menghayati dan mengingat kembali
-Faktor ingatan kadang menghambat proses yaitu adanya faktor kelupaan dan
pencampuradukkan antara fantasi dan ingatan
-Kekurangan perbendaharaan bahasa untuk mendeskripsikan kembali peristiwa-peristiwa
jiwa yang telah dan sedang terjadi
-Diragukan obyektivitasnya oleh karena adanya ketidakjujuran
2) Metode Introspeksi eksperimental
Adalah suatu metode instrospeksi yang dilaksanakan dengan mengadakan eksperimen secara sengaja dan dalam suasana yang dibuat. Metode ini merupakan penggabungan metode instrospeksi dan metode eksperimen. Pada instrospeksi murni, hanya diri penyidik yang menjadi obyek, tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subyek terdiri dari beberapa orang yang dieksperimentasi. Sehingga dengan banyaknya subyek penyelidikan hasilnya akan lebih bersifat obyektif.
3) Metode Ekstrospeksi
Adalah suatu metode dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk menyelidiki atau mempelajari dengan sengaja dan teratur gejala-gejala jiwa sendiri dengan membandingkan gejala jiwa orang lain dan mencoba mengambil kesimpulan dengan melihat gejala-gejala jiwa yang ditunjukkan dari mimik dan pantomimik orang lain.
b) Pengumpulan data, yaitu metode yang dilakukan dengan mengolah data-data yang didapat dari kumpulan pertanyaan dan jawaban (angket), bahan-bahan riwayat hidup (biografi) ataupun bahan-bahan lain yang sedang diselidiki. Dalam hal ini peneliti atau penyidik dapat menempuh dengan melalui 3 cara :
1) Metode angket interview
Metode angket adalah suatu penyelidikan yang dilaksanakan dengan menggunakan daftar pertanyaan mengenai gejala-gejala kejiwaan yang harus dijawab oleh orang banyak, sehingga dapat diketahui keadaan jiwa seseorang
Metode interview adalah metode dengan mengadakan tanya jawab langsung secara lisan kepada subyek yang diselidiki.
2) Metode biografi
Metode biografi adalah lukisan atau tulisan perihal kehidupan seseorang, baik yang masih hidup ataupun sudah meninggal.
Ada 2 macam versi tulisan dalam metode ini :
- Autobiografi, yaitu tulisan dalam buku harian diri sendiri yang ditulis sendiri.
- Biografi yaitu buku tentang riwayat hidup seseorang yang ditulis orang tertentu.
3) Metode pengumpulan bahan
Metode pengumpulan bahan adalah suatu metode yang dilaksanakan dengan jalan mengumpulkan bahan-bahan terutama pengumpulan gambar-gambar yang dibuat oleh anak-anak.
c) Metode eksperimen (percobaan) yaitu pengamatan secara teliti terhadap gajala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja. Tujuannya adalah untuk mengetahui sifat-sifat umum dari gejala-gejala kejiwaan. Metode ini dapat di lakukan dengan 2 cara:
1) Metode eksperimen
2) Metode test
d) Metode klinis, adalah nasehat atau bantuan kedokteran yang diberikan kepada para pasien oleh ahli kesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikologi ialah kombinasi dari bantuan klinis – medis dengan metode pendidikan, untuk melakukan observasi terhadap para pasien. Metode ini dapat di lakukan dengan 3 cara yaitu mengamati; mengumpulkan deskripsi; menjelaskan.
e) Metode interview, adalah suatu metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan secara lisan.
Kelemahan metode interview adalah :
1) Penyelidikan membutuhkan waktu yang cukup lama
2) Memerlukan keahlian khusus
3) Hasil kurang obyektif
Kelebihan metode interview adalah :
1) Pada interview hal-hal yang kurang jelas dapat diperjelas
2) Penginterview dapat menyesuaikan keadaan yang diinterview
3) Adanya hubungan yang langsung (face to face) karena itu diharapkan dapat menimbulkan suasana hubungan yang baik
f) Metode testing adalah metode penyelidikan yang menggunakan soal-soal, pertanyaan-pertanyaan atau tugas yang distandarisasikan. Berdasarkan cara orang yang menjawab, tes dibedakan menjadi :
1) Test bahasa (verbal test), yaitu test di mana testee (orang yang dites) dalam mengerjakan test menggunakan bahasa.
2) Test peraga (performance test), yaitu test di mana testee dalam mengerjakan tes tidak perlu menggunakan bahasa, cukup dengan perbuatan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
salam sejahtra buat bapak,,thanks buat infonya sangat membantu,,saya copy paste ya pak ,hhe,,hee (virus plagiatkambuh :D)
BalasHapusassalamualaikum wr.wb....
BalasHapusmakasih atas tulisan bapak...
seperti biasa sebagai mahasiswa yang baik saya hanya bisa mencopy dan paste buat tambahan makalah saya....
thank you pak.....
Salam
RD