Selamat Datang di Blog saya

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selasa, 09 Oktober 2012

KULIAH MINGGU KE 6 (15-20 Okt. 2012). PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI. MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN. MAHASISWA HARUS MEMBERI KOMENTAR SEBADAI PENGGANTI PRESENSI

Materi 1 Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah 1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi. 2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi. 3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan: a. Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW; b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam. 4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang: a. 'Aqidah Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam. b. Akhlak Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia c. Ibadah Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia. d. Muamalah Duniawiyah Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT. 5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT: "BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR" (Keputusan Tanwir Tahun 1969 di Ponorogo) Catatan: Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah: 1. Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta; 2. Disesuaikan dengan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta. ====================================================================================================================================================================================================================================================================== MATERI 2 PENDIDIKAN UNTUK MEMAHAMI TUGAS POKOK IBLIS Oleh Dr. Tjipto Subadi Pendidikan adalah usaha sadar dalam suatu proses untuk menuju kedewasaan, kedewasaan yang dimaksud adalah kemampuan untuk membedakan antara hak dan kewajiban, benar dan salah. Dalam pandangan lain Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan biasanya berawal pada saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia akan bisa (mengajar) bayi mereka sebelum kelahiran. Bagi sebagian orang pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya." Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam -- sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka -- walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi. Kegagalan pendidikan dikarenakan adanya pengaruh yang tidak baik, dan pengaruh yang tidak baik ini bersumbr dari pengaruh iblis. Islam mengajarkan agar setiap manusia mengenal sifat-sifat iblis dan tugasnya. Ada tiga tugas iblis ditinjau dari pandangan Islam, yaitu: 1. Iblis Menggoda Manusia agar Syirik Sebab, Allah melarang mns berbuat syirik. وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيم Dan ketiga Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedhaliman yang besar". Q.S (31) Luqman: 13 Seandainya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Al-An’aam: 88) ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. Bentuk-bentuk kesyirikan yang biasa dilakukan ditengah-tengah umat manusia antara lain a) Berdo’a meminta suatu maslahat(kebaikan) atau dijauhkan dari mudharat (bahaya) kepada kuburan para nabi-nabi, kuburan para orang-orang shalih, atau kuburan orang-orang yang dianggap berwibawa dan sakti dan lainnya, atau kemudian bernadzar dan menyembelih hewan untuk mereka(orang yang sudah mati). b) Mempercayai dan mendatangi dukun, paranormal, tukang sihir, orang pintar, tukang ramal dan yang sepertinya dan meminta perlindungan dan bantuan kepada jin-jin. c) Mempercayai jimat, tongkat, tangkal, susuk kekuatan, pusaka, barang sakti, ramalan bintang, dan lainnya. d) Mempercayai dan menggunakan jampi-jampi, pelet, guna-guna dan lain-lain. Rasulullah mengajarkan kepada kita tentang haramnya jimat, ramalan, sihir dan perdukunan (kahin) dan berbagai macam kesesatan tersebut dan agar kita umat Islam menjauhinya, meninggalkannya dan menyadarkan orang-orang yang masih saja mempercayai dan melakukannya untuk segera bertaubat. Beberapa sabda Rasulullah yang artinya: Bukan dari golongan kami orang-orang yang bertathayyur (meramal kesialan) atau minta dilakukan tathayyur terhadapnya, atau orang yang melakukan praktek perdukunan atau mendatangi dukun (menanyakan hal yang akan datang), atau melakukan sihir atau mantra disihirkan. Barang siapa mendatangi dukun lalu ia mempercayai apa yang dikatakannya, berarti dia telah kufur terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad SAW” (HR At-Thabrani) Ibnu Mas’ud. ra mengatakan, Barang siapa mendatangi peramal atau tukang sihir atau dukun, lalu dia bertanya dan mempercayai apa yang dikatakannya, maka dia telah kufur terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad SAW”. (HR Al-Bazzar) Siapa yang mendatangi peramal/dukun(kahin), lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, niscaya shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari (HR Muslim) Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata: saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:” Sesungguhnya jampi-jampi, jimat-jimat dan tiwalah itu syirik.”(HR Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah). Dari Uqbah bin Amir, ia berkata: saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa menggantungkan suatu jimat maka Allah tidak menyempurnakan banginya dan barangsiapa menggantungkan siput maka Allah tidak menjaganya”.(Hr Ahmad) Jauhilah oleh kalian tujuh dosa besar yang membinasakan. Para Sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, apakah ketujuh dosa besar itu? Beliau menjawab: Syirik kepada Allah, sihir, dan membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri pada saat terjadi peperangan dan menuduh berzina wanita-wanita mukminah yang telah bersuami dan menjaga diri, yang tengah lengah.(Hr Bukhari dan Muslim) Barang siapa mempelajari sebagian dari ilmu nujum, berarti dia telah mempelajari sebagian dari ilmu sihir; semakin bertambah (ilmu yang dia pelajari), semakin bertambah pula dosanya. ( HR Abu Dawud dan ibnu Majah ). Bentuk-bentuk kesesatan yang dijelaskan oleh Rasulullah tersebut diatas, kadang-kadang ditengah-tengah masyarakat awam masih saja dianggab sebagai kebanggaan dan sebagai kekuatan linuwih atau kemampuan indra keenam dan indra ketujuh yang diagung-agungkan. Karena untuk mendapatkannya kadang-kadang dilakukan dengan menjalankan laku-laku tertentu semisal puasa terus menerus, kungkum di pertemuan sungai-sungai, mandi bunga setaman, berkhalwat di tempat yang diyakini sakral, angker dan wingit (berenergi tinggi) dst. Bila Allah SWT lewat Rasulullah SAW melarang sesuatu perbuatan, maka pasti didalamnya terkandung bahaya-bahaya yang mencelakakan jiwa atau raga manusia termasuk keimanannya. 2.Iblis Menggoda Manusia agar bid’ah فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنَ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِين "Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu) ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Qashash 28:50) Jika seseorang menggunakan hawa nafsunya dalam masalah agama maka sungguh dia adalah orang yang difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala : “Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapatkan petunjuk dari Allah. فَاِنَّ كُلَّ مُحْدَ ثَةٍ بِدْ عَة وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاََ لََة وَكُلَّ ضَلاَ لَةٍ فِي النَّارِ Setiap ibadah yang di buat-buat adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan adalah neraka tempatnya. 3. Iblis Menggoda Manusia agar ber buat Ma’siat Allah berfirman dalam S. Khujrat 12 يَآاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْآ اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ يَغْتَبْ بَعْضُكَمْ بَعْضًا اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ وَاتَّقُوا الله َ اِنَّ الله َ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ “Hai orang-orang yang beriman jauhilah segala macam prasangka, sesungguhnya berprasangka dalam beberapa hal itu berdosa; dan janganlah kamu mencari-cari keburukan orang; dan jangan pula sebagian kamu mengumpat kepada sebagian yang lain. Apakah ada seorang diantara kamu suka makan daging saudaranya yang telah mati? Maka (tentu) kamu jijik memakannya. Dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang”. Q.S. (49) Al Hujurat :12 قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya). Q.S. (6) Al An’am 151 وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. Q.S (17) Al Isra’ 32 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاء مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَن تَجْعَلُواْ لِلّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَاناً مُّبِيناً Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)? Q.S (4) An Nisa’ 144 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. QS (4) An Nisa’ 29 وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.Q.S (31) Luqman: 18.